Menyusuri Eksotisme Pantai Selatan Pulau Jawa
(Pantai Sadranan, Pantai Slili, Pantai
Indrayanti, Pantai Krakal)
Tiga hari setelah
idul fitri 1435 H (Rabu 30 Juli 2014), segala ritual acara keluarga telah usai,
mumpung masih di solo kami berencana untuk menyusuri pantai selatan Jawa yang
katanya terkenal indah. Semula kami akan ke Pantai Indrayanti (atau nama
resminya Pantai Pulang Syawal), tapi sesuai saran kerabat kami Pak Dhe Wawan, tujuan
kami bergeser ke Pantai Sadranan. Mengapa ke Pantai Sadranan?. karena
menurutnya Pantai Sadranan belum seterkenal Pantai Indrayanti sehingga masih
relatif sepi. Jaraknya pun tidak terlalu jauh dari Pantai Indrayanti dan Pantai
Krakal. Jika ingin ke Pantai Indrayanti atau
Krakal, kita bisa menyusuri sepanjang garis Pantai Sadranan menuju ke Pantai
Indrayanti atau Krakal.
Pilihan Rute Surakarta –
Pantai Indrayanti
Masih menurut Pak
Dhe Wawan (plus ricek dengan Google maps. he..he..), dalam kondisi normal
Pantai Sadranan/Krakal/Indrayanti dapat ditempuh sekitar 2 jam dari Solo
melalui jalur Solo - Sukoharjo – Cawas –
Semanu – Krakal. Kondisi jalan
pada umumnya juga relatif baik, namun karena musim liburan, jalanan menuju
tempat tempat wisata pantai selatan Pulau Jawa menjadi sangat padat bahkan
macet total di beberapa tempat. Setelah hampir 5 jam akhirnya kami sampai juga
di Pantai Sadranan.
Seperti dugaan kami
berdasar kondisi jalan menuju pantai yang padat, maka suasana Pantai Sadranan
hari itu cukup ramai, tapi tetap lebih ramai pengunjung di Pantai Indrayanti. Pantai
Sadranan telah memiliki beberapa fasilitas yang cukup memadai, warung, tempat
parkir, gazebo, payung pantai, kamar mandi, bahkan penginapan. Tarif untuk
masuk pantai per orang adalah Rp.10.000, sedangkan parkir adalah Rp. 5.000.
Jika para pengunjung
menginginkan untuk berpiknik bersama keluarga telah tersedia gazebo di pinggir
pantai dengan ukuran sekitar 2,5 x 2,5 m yang disewakan seharga Rp 20.000 per
gazebo.
Pantai Sadranan
Pantai
sadranan berpasir putih dengan air laut yang cukup jernih dan dangkal. Tidak
seperti ombak di pantai di Laut Selatan pada umumnya, ombak di Pantai Sadranan
relatif tenang. Hal ini dapat terjadi dikarenakan sekitar 50 m dari bibir pantai
terdapat gugusan karang yang berfungsi sebagai penghadang ombak alami. Dengan
pasir putih, laut dangkal dan ombak yang tenang maka anak-anak dapat bermain
dan berenang dengan cukup aman.
Pantai Sadranan
Di antara Pantai
Sadranan dan Indrayanti Indrayanti terdapat sebuah pulau karang yang cukup
besar. Jika air laut surut di sore hari, kita dapat mencapai pulau karang
tersebut dengan berjalan kaki, namun disarankan untuk tetap berhati-hati karena
kondisi karang yang licin dan cukup tajam di beberapa tempat.
Pulau karang antara Pantai
Sadranan dengan Pantai Indrayanti
Berdasar
info dari pemilik warung, jika kita ingin melihat view pantai secara keseluruhan, di sebelah barat Pantai Sadranan
terdapat bukit dan gardu pandang yang dapat didaki melalui jalan setapak, namun
sayang setelah kita kesana ternyata kondisi gardu pandang telah rusak, tidak
terdapat atap tinggal puing-puing dan penuh dengan tulisan grafitti
ababil...sayang.
View Pantai Sadranan dari
menara pandang
Masih
dari info pemilik warung juga, ternyata di Pantai Sadranan jika cuaca mendukung
terdapat pemandangan sunset. Namun sayang karena di akhir bulan Juli posisi
relatif matahari berada di utara garis khatulistiwa, sedangkan kita berada di
pantai selatan Jawa maka pemandangan sunset menjadi banyak terhalang oleh daratan,
tidak pada garis horizon.
Sunset di Pantai Sadranan
Pagi hari di Pantai
Sadranan
Setelah
menginap semalam di Pantai Sadranan, keesokan harinya kami berencana untuk
menyusuri pantai-pantai di sekitar Pantai Sadranan yaitu Pantai Indrayanti,
Pantai Slili dan Pantai Krakal. Sebagai tambahan informasi, telah terdapat
beberapa penginapan sederhana di sekitar Pantai Sadranan yang dikelola oleh
penduduk/pemilik warung setempat. Tarifnya berkisar antara Rp.100.000 sampai
Rp.200.000 an semalam. Kami memilih penginapan “3 Dara” yang lokasinya dekat
warung makan serta pantai, dan ternyata kebetulan harganya juga tidak mahal,
hanya Rp.150.000 per malam, kita sudah mendapat rumah panggung plus bale-bale
seluas ± 6 m2 dan kamar seluas ± 9 m2 dengan 2 bed berukuran sedang, kamar mandi dalam dan kipas angin..cukuplah..
Pantai
Indrayanti terletak di sebelah timur Pantai Sundak, pantai yang dibatasi bukit
karang ini menyajikan pemandangan pasir putih, bukit karang, dan air laut yang
jernih. Seperti dugaan kami pengunjung di Pantai Indrayanti lebih ramai. Pantai
Indrayanti juga dilengkapi restoran dan cafe serta deretan penginapan yang cukup
memadai. Beragam menu mulai dari hidangan laut hingga nasi goreng bisa di pesan
di restoran yang menghadap ke pantai ini. Pada malam hari, gazebo-gazebo yang
ada di bibir pantai akan terlihat cantik karena diterangi kerlip sinar lampu.
Suasana malam ( sayang foto gak tajam.. males
bawa tripod... :D )
Kalau
kita browsing di beberapa laman, penyebutan nama Pantai Indrayanti ternyata menuai
banyak kontraversi. Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik
cafe dan restoran. Dikarenakan nama Indrayanti yang terpampang di papan nama
cafe dan restoran pantai, akhirnya masyarakat terlanjur menyebut pantai ini
dengan nama Pantai Indrayanti. Sedangkan pemda setempat menamai pantai ini
dengan nama Pantai Pulang Syawal. Namun nama Indrayanti jauh lebih populer dan
lebih sering disebut daripada Pulang Syawal. Keterlibatan pihak swasta dalam
pengelolaan Pantai Indrayanti rupanya turut membawa dampak positif. Sepanjang
garis pantai Indrayanti terlihat bersih dan bebas dari sampah. Hal ini
dikarenakan pengelola tak segan-segan menjatuhkan denda Rp.10.000 untuk tiap
sampah yang dibuang oleh pengunjung secara sembarangan.
Pantai Indrayanti / Pantai Pulang Syawal
Di
antara Pantai Sadranan dengan Pantai Krakal terdapat pantai kecil yang oleh
penduduk setempat dinamakan Pantai Slili. Hal yang menarik dari Pantai Slili
ini adalah airnya yang terasa payau dikarenakan terdapat beberapa sumber air
yang muncul di antara pasir pantainya yang putih. Jika kita ke Pantai Slili
saat pagi atau sore hari saat air masih surut, maka akan nampak batu-batu
karang yang banyak ditumbuhi rumput laut berwarna kemerahan. Terlihat juga
beberapa ikan serta kepiting kecil bersembunyi di balik batuan karang, cukup
menarik.
Pantai Slili
Pantai Slili
Pantai
Terakhir yang kami jelajahi hari itu adalah Pantai Krakal. Pantai Krakal
memiliki garis pantai yang sangat panjang, menurut kami yang paling panjang
diantara ke empat pantai yang kami kunjungi. Hari itu pengunjungnya cukup
ramai. di sepanjang pantai terdapat beberapa pohon cemara udang yang
mengingatkan kami pada Pantai Lombang di Sumenep Madura. Ombak di pantai Krakal cukup besar, sehingga
disarankan agar berhati-hati jika ingin berenang di pantainya.
Pantai Krakal
Sebenarnya
masih terdapat beberapa spot menarik di sepanjang pantai Krakal, namun karena
ramainya pengunjung membuat tidak mudah untuk mendapat foto pantai yang “bebas”
dari “penampakan”.... :D
bonus ketemu Capung Merah (Neurothemis ramburii) yang sudah mulai sulit ditemukan.. :D
Setelah
puas menjelajahi pantai dan untuk menghemat energi agar tidak kecapekan di
jalan, kami putuskan untuk chek out dari pantai sekitar jam 10.30 WIB. Tujuan
perjalanan kami selanjutnya masih cukup jauh yaitu kota Madiun melalui
Wonogiri, Jatisrono, Ponorogo. Semoga catatan perjalanan kami di Pantai
Sadranan, Indrayanti, Slili dan Krakal ini bermanfaat dan dapat memberi
gambaran bagi pembaca yang merencanakan berkunjung kesana atau pantai-pantai lain
di kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta;
Salam
0 comments:
Post a Comment